Menjadi mahasiswa artinya memiliki banyak kesempatan untuk mempelajari atau melakukan sesuatu yang diimpikan. Dengan kegiatan yang telah kita lakukan, secara tidak langsung kita telah melakukan personal branding. Ketika personal branding yang kita bangun bernilai positif di mata orang lain maka kita bisa mendapatkan kepercayaan atau dianggap kredibel.
Seseorang memiliki personal branding tertentu atas kebiasaannya yang selama ini dilakukannya dengan konsisten, sehingga orang pun memberi penilaian tersebut kepada dirinya. Ini berbeda dengan pencitraan, yang merupakan usaha untuk mempresentasikan gambaran diri yang sengaja dibuat sesuai dengan keinginan atau standar dari sekelompok orang tertentu (bahkan dengan mengubah aspek-aspek asli) demi diterima dan umumnya hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek. Dilansir dari laman Good News From Indonesia, terdapat beberapa manfaat membuat personal branding yaitu: membangun citra diri (daya jual), memperluas networking, dan mengembangkan kemampuan.
Hal ini tidak hanya bermanfaat saat menjadi mahasiswa, namun akan menunjang kita pada kehidupan pasca kampus (karier). Terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh mahasiswa dalam personal branding. Yuk, disimak!
Langkah 1: Kenali kelebihanmu.
Mengenal kelebihan diri adalah langkah awal yang penting dalam membangun personal branding. Dengan mengetahui prestasi, kegiatan ekstrakurikuler, dan pengalaman lain yang menunjukkan kemampuan, mahasiswa dapat menyoroti nilai unik mereka kepada orang lain.
Langkah 2: Aktif dalam berbagai kegiatan.
Ambil bagian dalam organisasi, magang, kepanitiaan, lomba, dan lain-lain yang terkait dengan minatmu. Pengalaman-pengalaman ini akan sangat membantu dalam membangun personal branding. Selain itu, akan memberikan kesempatan berharga untuk belajar secara langsung, menunjukkan dedikasi dan inisiatifmu. Jangan lupa untuk menonjolkan pengalaman-pengalaman tersebut di CV, profil online, dan saat wawancara agar branding kita semakin kuat.
Langkah 3: Bangun jaringan.
Bangun jaringan profesional dengan menghadiri lomba, job fair, dan berbagai acara. Dengan hal tersebut kita dapat bertemu dengan orang-orang di bidang yang kita minati. Jaringan ini dapat memberikan peluang kerja, kolaborasi, dan wawasan industri yang berharga.
Langkah 4: Aktif di media sosial.
Kehadiran di platform media sosial, terutama LinkedIn, sangatlah penting. Pastikan untuk membarui dan menjaga profil tetap profesional. Bagikan konten menarik, kegiatan yang sedang diikuti, dan terhubung dengan profesional pada bidang yang diminati. Hal ini akan membantu membangun kredibilitas dan menarik perhatian calon employer atau rekan kerja.
Langkah 5: Terus mengembangkan diri.
Selalu luangkan waktu untuk mengembangkan diri agar tetap kompetitif. Ikuti pelatihan, seminar, dan webinar untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan. Sertifikasi atau kursus tambahan yang sesuai dengan tujuan kariermu juga bisa kamu ikuti. Menunjukkan komitmen kamu dalam belajar akan memberikan kesan positif pada personal branding kamu dan menunjukkan kepada employer bahwa kamu adalah pribadi yang proaktif dan mudah beradaptasi.
Penulis: Zefanya Agustinus M.
Sumber:
Jimenez, F. (2021, April 26). Personal Branding: How the Brand āIā Makes You Successful in Your Professional and Private Life. Business Insider. Retrieved June 19, 2023, from https://www.businessinsider.com/personal-branding-why-having-your-own-brand-is-important-for-everyone
Marpaung, E. L. (2022, June 25). Pahami Pentingnya Personal Branding Bagi Mahasiswa. Good News From Indonesia. Retrieved June 20, 2023, from https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/06/25/personal-branding-mahasiswa
Masrukhin, A. (2022, August 9). Personal Branding ā Character Building. Binus University. Retrieved June 19, 2023, from https://binus.ac.id/character-building/2022/08/personal-branding/
(sumber: kpm.unpad.ac.id)